Minggu pagi yang cerah bertempat Jorong Kuok III Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tampak lebih ramai dari biasanya. Hari itu, Tim Monitor dan Evaluasi (Monev) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas datang untuk memantau perkembangan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Membangun Nagari. Program ini bertujuan untuk membantu nagari setempat mengenali dan mengembangkan potensinya.
Dipimpin oleh Dr. Ferri Lismanto, tim beranggotakan empat orang ini disambut hangat oleh Riri Maysal Legi, wakil koordinator proyek. “Ketua kami, Uni Novi Yulia, sedang ada keperluan di Padang,” jelas Riri. Ia tak sendiri, melainkan berteman oleh anggota Forum Pemuda-Pemudi Jorong Kuok III Koto, yaitu Febri, Renti, dan Yola, yang turut aktif berkontribusi dalam kegiatan PKM 2021 ini.
Santai
Dr. Ferri, yang seringkali membawa suasana santai, sempat melontarkan candaan kepada para kader. “Ada senang dengan kegiatan ini?” tanyanya sambil tersenyum. Seorang kader menjawab malu-malu, “Ada, Pak…,” namun tampak sedikit ragu. “Lah, kok ragu menjawabnya,” goda Ferri, membuat suasana cair dan para kader pun tertawa.
Tujuan kedatangan Tim Monev ini jelas: mengevaluasi kemajuan yang telah tim PKM capai melalui pimpinan oleh Yudhi Andoni. Meski Andoni tidak bisa hadir langsung, ia tetap mengarahkan tim dari kejauhan. Menurutnya, kegiatan ini sudah membuahkan banyak hasil positif. Para kader kini lebih mengenal potensi nagari mereka. Mereka telah belajar membuat dokumentasi potensi wisata dalam bentuk tulisan dan video, sesuatu yang sebelumnya terasa sulit bagi mereka.
“Kami sudah sampai tahap pemetaan potensi Jorong Kuok III Koto,” kata Andoni. “Tulisan-tulisan mereka sudah mulai bagus, bahkan ada yang bisa menghasilkan video yang kualitas gambarnya sangat baik,” lanjutnya. Karya-karya itu nanti akan mereka kumpulkan sebagai arsip, juga sebagai bahan untuk memperkenalkan Jorong Kuok III Koto ke masyarakat luas.
Platform digital
Ke depan, tim PKM ini ingin menyatukan semua dokumentasi dalam sebuah platform digital. Mereka telah menyiapkan sebuah situs bernama kabakkuo.com sebagai wadah informasi tentang Kuok III Koto. “Siapa pun yang ingin tahu tentang jorong ini bisa mengaksesnya di sana,” tambahnya.
Namun, Andoni dan tim tidak berhenti berkegiatan pada agenda itu. Mereka berambisi untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bagi pemuda-pemudi Jorong Kuok III Koto. Langkah ini akan bermulai dengan studi banding ke Nagari Jawi-Jawi pada 12 Desember mendatang. Nagari Jawi-Jawi telah lebih dulu menjadi desa wisata binaan dosen Unand. Andoni berharap, pengalaman belajar ini bisa memberikan inspirasi bagi para kader Kuok III Koto untuk membangun paket-paket wisata yang menarik.
Bukan hanya sekadar program tahunan, PKM dalam Jorong Kuok III Koto berharapkan bisa terus berlanjut, membawa manfaat nyata untuk masyarakat. Andoni berharap LPPM Universitas Andalas tetap mendukung program ini untuk masa depan masyarakatnya. “Masyarakat sudah banyak berharap agar kegiatan ini terus berlanjut,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa mereka berencana meluncurkan paket wisata yang akan mereka kelola langsung melalui Pokdarwis pada tahun mendatang.
Dengan kerja sama, semangat, dan dukungan yang kuat, tim PKM berharap Jorong Kuok III Koto bisa menjadi destinasi wisata baru yang mendatangkan minat banyak orang. Ini bukan hanya tentang membangun nagari, tetapi juga mengangkat potensi desa, mengasah kemampuan para pemuda, dan memberi peluang baru bagi masa depan mereka.